Greeting all!
Sekarang tanggal 28 Oktober nih. Ada yang spesial lho di hari ini buat bangsa Indonesia. Pada tau kan hari ini hari apa? Selain hari jumat maksudnya hahaha...
Yak, betul sekali. Hari Sumpah Pemuda.
Tepat 83 tahun yang lalu lahirlah Peristiwa Sumpah Pemuda ini, tepatnya pas diadakan Kongres Pemoeda di Waltervreden. Hah, Waltervreden? Dimana tuh? Waltervreden adalah... *jeng jeng jeng jeng*
Yap, Jakarta!
Peristiwa Sumpah Pemuda ini sendiri lahir akibat tekanan dari para penjajah pada zaman itu. Karena merasa tertekan dan keinginan untuk terbebas dari segala bentuk penjajahan, maka para pemuda ingin bersatu untuk mengalahkan para penjajah. Sekedar informasi nih, pada masa perjuangan sebelum tahun 1920an, para pejuang di seluruh wilayah Indonesia masih bersifat kesukuan.
“Ini wilayah gue, jadi biarin aja gue berjuang sendirian.“
Nah, ternyata cara seperti itu gak efektif lho untuk mengusir penjajah. Terbukti dengan beberapa peperangan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dimana rakyat Indonesia dibabat abeess ama negara lain selama beratus-ratus tahun.
Belajar dari hal ini lah, para pemuda dari seluruh Indonesia berinisiatif untuk bersatu, saling bahu membahu demi kemerdekaan Indonesia (yang akhirnya perjuangannya berhasil pada tanggal 17 Agustus 1945).
Satu lagi nih momen spesial yang juga ada di Kongres Pemoeda saat itu, ada yang tau?
Lagu Indonesia Raya diperdengarkan pertama kalinya melalui gesekan biola yang indah oleh Wage Rudolf Supratman.
Di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat (sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda), teks Soempah Pemoeda yang ditulis oleh Moehammad Yamin dibacakan untuk pertama kalinya oleh Soegondo Djojopuspito, ketua PPPI saat itu (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia).
Isi dari teks Soempah Pemoeda adalah :
Isi dari teks Soempah Pemoeda adalah :
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Salah satu Proklamator RI yang juga menjadi presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pernah mengatakan :
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".
Kenapa bisa gitu ya?
Karena para pemuda seperti kita lah yang saat ini sedang aktif-aktifnya dan sehat-sehatnya. Secara fisik para pemuda lebih bugar dan sehat, secara mental para pemuda bisa lebih berani dan nekat (sayangnya, kadang-kadang nekatnya buat hal-hal yang gak baik), terus pemikiran-pemikirannya juga lebih inovatif. Masa-masa emas seorang manusia berada di level ‘Pemuda‘ atau ‘Pemudi‘.
Jadi sayang banget kan ya kalo masa muda diisi sama hal-hal yang gak membawa kebaikan buat kita dan masa depan kita. Di saat-saat muda lah manusia lebih bisa mengeksplorasi dan menjelajahi segala sesuatu untuk menjadi insan yang lebih baik nantinya. Pemuda lebih bisa mendaki tingginya gunung untuk melihat indahnya alam ini, pemuda lebih bisa berenang menyeberangi lautan untuk merasakan segarnya kehidupan, pemuda lebih bisa tampil lebih enerjik untuk memaparkan ide-ide kreatifnya, pemuda lebih bisa menuntut ilmu lebih banyak untuk kecerahan masa depan.
Hidup pemuda pemudi Indonesia!!
0 comments:
Post a Comment