Tuesday, May 13, 2014

Rizaldy dan Wanita Istimewanya

Banyak sekali manusia yang beredar di sekeliling kita. Sering pula mereka turut berandil besar dalam tumbuh kembang diri menjadi pribadi kini. Menjadi insan yang lebih baik, lebih mulia, lebih gembira, apapun (pokoknya jangan jadi lebih negatif aja…!)

Dari sekian banyak pribadi yang berinteraksi dengan kita, pasti ada at least satu sosok istimewa yang membuat hidup lebih berwarna. Orang tua kah, adik kakak kah, teman sekolah kah, tetangga kah, atau maybe pacar (ehem) dan suami/istri tercinta.

Di tulisan ini gue ingin berbagi kisah tentang satu sosok yang sangat inspiratif bagi seorang Rizaldy Dewan Damara B.Sc. (alhamdulillah sekarang udah ada gelarnya loooh… hehehe…). Sesosok yang sangat dikagumi dan sayangi selain orang tua dan anggota keluarga. Sesosok yang selalu mendorong Rizaldy ke jalan yang penuh keyakinan dan selalu optimis. Seorang wanita ceria bernama Elfira Ramadhani (harus pake S.Hum. dibelakangnya). Panggil saja “Rara“, atau “cantik…“ (khusus gue lho!).

She’s  my wife soon-to-be… (belum bisa bilang kapan tanggal pastinya, In Shaa Allah sebentar lagi).

Ngomongin soal Rara, sebenarnya buuaaanyaaaaak banget alasan yang membuat dia menjadi salah satu sumber inspirasi gue, sebagai salah satu tenaga penggerak untuk terus maju dan tak henti-hentinya berkarya.

Awal perjumpaan kami terjadi di sebuah sekolah negeri di Jakarta. Kami sebenarnya adalah teman satu SMA. Namun kedekatan kami baru berlangsung beberapa masa terakhir ini. Sewaktu gue kuliah di Jerman dan dia yang sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. 

To be honest, Bahasa Jerman lah yang menjadi jembatan utama kami menjadi lekat dan erat seperti sekarang. Dia lulusan Sastra Jerman UI dan gue kuliah di Jerman. Tambah lagi dia bekerja di sebuah perusahaan swasta yang notabene-nya berasal dari Jerman. Serba Jerman, Jerman dan Jerman.

Duluuuu banget, gue percaya bahwa dengan berangkatnya gue ke Jerman untuk studi akan membawa dampak yang sangat positif dan baik bagi masa depan. Dan it turns out to be true. Kedekatan gue dengan sesosok wanita yang cantik mempesona ini ialah salah satunya. Gegara Jerman juga.

Rara adalah sosok wanita idaman Rizaldy Dewan Damara. Rizaldy selalu berdoa bahwa jodohnya nanti haruslah seorang wanita yang seiman, cantik dan pintar. Supaya bisa memperbaiki keturunan lah hahaha… Doa itu terus dan terruuss ia pinta kepada Tuhan yang Maha Mendengar dan Maha Pemurah. Lama-lama Tuhan tak kuasa melihat hamba-Nya selalu meminta dengan muka memelas dan penuh rasa iba, maka Tuhan pun menjawab doanya dengan menghadirkan sesosok Rara di kehidupannya.

Seiring berjalannya waktu, kami menjadi dekat, dekat dan lebih dekat lagi (eitss.. bukan tagline iklan pasta gigi yaa). Sangat singkat kedekatan kami, berjuta macam hal sudah terjadi. Masa-masa suka, masa-masa berjuang 45, masa-masa tawa, masa-masa canda, sampai masa-masa berselisih paham pun kami lalui dan kami hadapi.

Truthfully, gak butuh waktu lama untuk meyakinkan diri bahwa she’s the one. She’s the real one. We are destined to be together. If not, I would pray to Allah SWT dengan penuh ketulusan dan penuh harap to reshape the destiny so we are positively destined to be together.

Semua kejadian silam yang kami alami justru membuat gue semakin yakin untuk mengarungi kehidupan bersamanya. Senang-senangnya, marah-marahannya, baik-baikannya, kitik-kitikannya (lho!) menjadi sebuah representasi kehidupan yang In Shaa Allah selalu gue minta untuk dikabulkan oleh Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sebagai jalan hidup yang penuh keberkahan dan kebahagiaan bersamanya kelak.

Mungkin, ada saja orang-orang di luar sana yang menganggap tulisan ini penting gak penting. Ngapain juga sih hal-hal beginian di-publish? Norak banget..

But, I don’t care. I just wanna share to the entire universe, Rara is indeed my special one.

Melalui dia, Tuhan mengajarkan semangat. Melalui dia, Tuhan mengajarkan harapan. Melalui dia, Tuhan mengajarkan berbagi. Melalui dia, Tuhan mengajarkan konsekuensi kehidupan. Melalui dia, Tuhan mengajarkan sabar. Dan melalui dia, Tuhan mengajarkan gue untuk mencinta. Rasa sayang yang setia dan tulus. Kami sama-sama tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih matang serta siap memegang amanah dan janji.

Semoga kita bisa cepat mewujudkan salah satu impian terbesar kita ya, Ra… 

In Shaa Allah sebentar lagi…

0 comments:

Post a Comment