Jangan terlalu merisaukan hal terbaik apa yang bisa kita berikan, namun temukanlah apa yang orang lain ingin dapatkan dari kita.
Hei guys, coba deh lihat-lihat lagi bener-bener satu kalimat (maaf ya kalau kepanjangan hehehe...) di atas. Mungkin beberapa akan berpendapat kalau kalimat di atas bermakna sama, baik yang pertama maupun yang kedua.
Tetapi sebenarnya kalau mau ditelaah lagi, ada hal mendasar yang membuat keduanya berbeda.
Ya, tepat! Sudut pandanglah yang membuat kedua hal itu berbeda.
"Jangan terlalu merisaukan hal terbaik apa yang bisa kita berikan", ini lebih menitikberatkan kepada sisi kita sebagai subyek (si pembicara). Saking asyiknya kita bicara, bisa berpotensi untuk mengeluarkan sisi keegoisan kita (pengen show off), sampai-sampai membuat lawan bicara males nanggepin.
"Temukanlah apa yang orang lain ingin dapatkan dari kita", menitikberatkan kepada sisi lawan bicara. Mungkin susah untuk menentukan apa sih yang orang mau dapatkan dari kita. Hati orang siapa yang tahu ye kan...? Nah, menyiasati itu pikir aja begini, siapa sih yang mau tidak dihargai saat diajak berkomunikasi? Semua pasti ingin diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Semua pasti ingin diajak bicara dengan santun. Semua pasti ingin diperlakukan menyenangkan. So simple sebenarnya. Tinggal lakukan saja hal-hal (yang sudah pasti) membahagiakan lawan bicara.
Itu aja dulu ya sharing kali ini. Bye...!
0 comments:
Post a Comment