Rizaldy dan Wanita Istimewanya

Banyak sekali manusia yang beredar di sekeliling kita. Sering pula mereka turut berandil besar dalam tumbuh kembang diri menjadi pribadi kini. Menjadi insan yang lebih baik, lebih mulia, lebih gembira, apapun (pokoknya jangan jadi lebih negatif aja…!)

Dari sekian banyak pribadi yang berinteraksi dengan kita, pasti ada at least satu sosok istimewa yang membuat hidup lebih berwarna. Orang tua kah, adik kakak kah, teman sekolah kah, tetangga kah, atau maybe pacar (ehem) dan suami/istri tercinta.

Rizaldy dan Pesan untuk Para Pemilih Cerdas

Greeting all...!

Kalau di daerah teman-teman ada caleg yang bagi-bagi duit, sembako atau apapun lah itu, sebagai pemilih yang cerdas maka sebaiknya kita terima saja. Ya iyalah... Rejeki jangan ditolak keleeess...

Rizaldy dan Caleg Unik

Tulisan ini hanya sekedar sarana mengemukakan pendapat tanpa memihak, mendukung, atau menyokong pihak tertentu. Gue penganut LUBER dan JURDIL. Insya Allah kagak golput. Dan memang sebaiknya kita jangan sampai golput. Gunakanlah hak suara kita untuk memilih para penentu kebijakan bangsa.

Rizaldy dan Pak Tua Pahlawan Jalan Raya

Di suatu pagi (5 Maret 2014) ketika gue sedang berkendara dari daerah Kayu Manis menuju Matraman, melintasi rel kereta daerah Stasiun Pondok Jati adalah hal yang tak bisa terelakkan. Seperti biasa, jalanan di pagi Jakarta selalu sibuk, hektik dan semrawut.

Posisi motor gue sekitar 100 meter menjelang rel ketika sirine penanda kereta api berbunyi. Seperti biasa, semua pengendara (khususnya di dekat rel) malah menambah kecepatannya, seakan tak ingin rugi sedetik pun di jalan. Tak lama palang rel kereta menutup penuh, memaksa semua kendaraan berhenti sejenak.

Rizaldy dan Pesan Singkat

Kalau keadaan memaksa kita untuk tampil dan harus presentasi di muka umum, maka sebenarnya tidak ada alasan untuk mundur. Tidak ada salahnya mencoba selagi mencoba itu gratis. Kalau belum berhasil ya nothing to lose, malahan menambah pengalaman baru. Kata orang bijak sih, selalu ada yang pertama kalinya, termasuk berdiri dan menjadi pusat perhatian.

Rizaldy dan Teh

Di suatu siang nan terik membahana, muncul niat untuk sedikit iseng.

Pelaku Iseng (PI) : (pesan minuman di warteg) Mbak, pesen es teh manis anget gak pake gula.

Mbak Warteg (MW) : (ngangkat air kobokan buat disiram ke muka PI) Mas becanda ya?

PI : (Pasang kuda-kuda penangkal siraman air kobokan) Yee... Si Mbak. Seriusan. Es teh manis anget gak pake gulanya satu.