Apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar atau melihat kata 'tragedi'? Kebanyakan orang berpikir "Wah, pasti sesuatu yang menyedihkan nih." Atau "Hahaha, kalo diinget-inget 'tragedi' yang itu ngakak banget gue." Dilihat dari judulnya kira-kira udah tau kan ya apa yang mau gue share kali ini. Bisa sesuatu yang sedih, atau malah lucu, semuanya terserah penilaian anda.
Waktu berumur 5 tahun, pernah suatu sore gue naik sepeda ngebut-ngebutan, sok-sokan jadi pembalap. Sepedanya adalah sepeda merek Wim Cycle roda dua dengan tambahan aksesoris dua roda tambahan di sebelah kiri dan kanan ban belakang (halah, bilang aja sepeda roda empat pake diribet-ribetin segala). Memang bener ya, apa yang kita lihat di media bisa mempengaruhi cara berpikir dan tindakan kita, apalagi anak-anak. Jadi buat yang udah punya anak, tolong didampingi ya anak-anaknya ketika sedang menonton acara di televisi. Tolong bimbing dan awasi tontonan anak supaya anak nanti dapat tumbuh menjadi anak yang pintar dan membanggakan orang tua, karena ternyata pendidikan sekunder yang didapatkan anak melalui media di sekitar mereka itu juga mempengaruhi perkembangan mental anak.
Oke mari lanjut ceritanya. Karena nonton tayangan balap-balapan sebelum naik sepeda, tepat ketika duduk di jok sepeda, mendadak pikiran mulai menerawang jauh ke sebuah daerah antah berantah tepat di tengah-tengan arena balapan. Pas banget karena suasana sekitar juga mendukung, jalanan di sekitar rumah lagi sepi dan lowong. "Buat ngebut-ngebutan bisa nih hmmm..." Kaki langsung menghentak keras sejak gowesan pertama. Gowes, gowes, gowes terus... Mulut sambil mendengung sendiri seolah-olah bersuara seperti suara motor balap yang lagi melaju kencang.
Ngeeeeng,,,ngeeeng,,,ngeng ngeng...
Ngeeng,,,ckiiittt gedubrak gubrak gabruk jebyurrr...!!
Yak,nyemplung lah pembalap kita yang satu ini saudara-saudara. Nyusruk ke dalam got yang item seitem itemnya, dekil banget banyak sampah. Kejebur di got yang dalam sampe-sampe seteguk air got pun tertelan oleh diriku yang tenggelam tidak berdaya. Bukannya haus, tapi ya mau gimana lagi, sambil teriak-teriak megap-megap minta tolong. Orang-orang se rt langsung berlarian menolong, yang lagi duduk-duduk ngopi di warung rela meninggalkan kopi manisnya demi menolong seorang anak yang imut dan tak bersalah ini. Alhamdulillah anak itu berhasil diselamatkan oleh warga, kondisinya sangat mengenaskan, dekil, basah, kotor, bau plus nangis kejer. Langsung gue dianter pulang dan mama segera memandikanku dengan sabun dan shampo yang buanyak supaya baunya ilang. Akhirnya diriku pun bersih dan segar kembali, kembali ceria lagi.
Kalo dulu pas ngalamin tragedi itu reaksi gue huhuhuuu..., kalo sekarang dinget-inget lagi reaksinya berubah menjadi hahaha...
So, tragedi gak cuma sedih-sedihan aja kan, contohnya kejadian barusan adalah sebuah tragedi konyol yang tidak akan diulang lagi oleh si pelaku. Hahaha...!
0 comments:
Post a Comment